Bantul, 3 Juni 2025, pinbasmui.com — Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata (MEBP) PDM Bantul menggelar rapat refresh dan monitoring-evaluasi (monev) program kerja periode ini. Acara yang digelar pada Selasa, 3 Juni 2025 tersebut dipimpin langsung oleh Ketua MEBP PDM Bantul, Dr. Syarif As’ad.

Dalam sambutannya, Dr. Syarif As’ad menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh anggota MEBP yang telah aktif melaksanakan berbagai kegiatan, baik melalui MEBP, PCM masing-masing, maupun berkolaborasi dengan mitra eksternal. “Kami sangat menghargai semangat dan kontribusi seluruh anggota sesuai divisinya masing-masing,” ujarnya.

Sebagai agenda lanjutan pasca Idul Adha, MEBP PDM Bantul berencana mengadakan kunjungan lapangan ke Pantai Kuwaru dan Pantai Baru. Kunjungan ini bertujuan untuk memantau dan memberikan dukungan langsung terhadap kegiatan anggota MEBP dalam mendampingi UMKM wisata di kawasan pesisir tersebut.

MEBP PDM Bantul juga mendorong agar seluruh UMKM Muhammadiyah di Kabupaten Bantul dapat didampingi secara intensif oleh para pengurus MEBP dan PCM di wilayah masing-masing. “Sinergi yang kuat antara pengurus dan PCM akan menjadi fondasi dalam membangun kemandirian ekonomi umat,” tambah Dr. Syarif.

Lebih jauh, MEBP PDM Bantul berharap ke depan akan terjalin kerjasama yang lebih solid dan produktif dengan berbagai pihak melalui pendekatan kolaboratif ABCGFM (Akademisi, Businessmen, Community, Government, Financial Institution, dan Media). Kolaborasi ini diharapkan dapat diimplementasikan di tiap PCM se-Bantul, guna menguatkan ekosistem ekonomi Muhammadiyah yang inklusif dan berkelanjutan.

Dalam rapat tersebut saat diskusi banyak pendapat dan usulan solusi, seperti yang disampaikan Heri Siswanto memberi contoh ekosistem ekonomi Muhammadiyah yang perlu terus diperhatikan dan dikembangkan secara berkelanjutan agar mampu memperkuat kemandirian dan keberdayaan umat terutama lewat kegiatan ekonomi yang dikordinasikan oleh MEBP PDM Bantul bersama pihak lain (PDM, PDA), seperti kegiatan Toko Mubarok yang ada di dekat PKU Muhammadiyah Bantul, bagaimana setiap bulan agar makin untung dan bisa diberikan sebagian keuntungannya untuk mendukung kegiatan PDM dan PDA Bantul.

Olah Maulana sebagai sekretaris juga mengingatkan tentang perlu MEBP melihat data potensi Koperasi dan Baitul Tamwil Muhammadiyah (BTM) yang ada di PDM, PDA dan PCM serta PCA se Bantul agar keberadaannya makin banyak memberi manfaat pada dakwah Muhammadiyah di Bantul.

Koperasi atau BTM tentu diharapkan fungsinya sebagai lembaga keuangan syariah yang melayani anggota Muhammadiyah dan masyarakat sekitarnya makin sehat dan banyak beri manfaat.

Sindu Rifai lebih lanjut menambahkan terkait BTM atau Koperasimu yaitu bahwa hal yang perlu diperhatikan diantaranya: Penguatan manajemen profesional, Digitalisasi layanan keuangan syariah dan Integrasi dengan UMKM binaan Muhammadiyah.

Jumarodin mengingatkan agar UMKM Muhammadiyah (terutama Produk, Jasa, Kuliner, Wisata) agar makin giat untuk memberi ruang pemberdayaan ekonomi keluarga Muhammadiyah. Adapun hal yang perlu diperhatikan diantaranya terkait sertifikasi halal, legalitas usaha, dan akses pasar. Lalu inkubasi bisnis dan pelatihan wirausaha Islami atau sekolah wirausaha Muhammadiyah (SWM) dan Kolaborasi dengan AUM (Amal Usaha Muhammadiyah), seperti sekolah, rumah sakit. Dan pesantren sekolah dan pengajian ranting cabang sebagai outlet pemasaran.

Heri Siswanto lebih lanjut mengingtkan agar bidang AUM Ekonomi dan Sosial (Sekolah, Rumah Sakit, Lazismu) juga perlu terus mendapat perhatikan dan didukung kerjasama saling menguatkan sebagai pusat kegiatan ekonomi-sosial berbasis amal usaha. Adapun yang perlu diperhatikan antara lain: Pengadaan barang/jasa berbasis UMKM Muhammadiyah (konsumsi, ATK, seragam, dll). Penguatan CSR dan program zakat produktif melalui Lazismu. Edukasi kewirausahaan (digital marketing) siswa/mahasiswa di sekolah dan kampus Muhammadiyah yang ada di Bantul.

Adam Santosa dan Ayief Faturrahman yang membidangi Wisata Muhammadiyah (Ekowisata, Eduwisata, Religi) juga mengingatkan terkait fungsinya sebagai Sarana dakwah kultural dan pemberdayaan masyarakat terutama di wisata pantai. Adapun yang perlu diperhatikan, seperti: Pendampingan Pokdarwis Muhammadiyah. Paket wisata edukatif dan halal. Integrasi dengan kegiatan AUM dan PCM setempat.

Hafiez S. mengingatkan juga terkait Akademisi dan Inkubator Bisnis Muhammadiyah. Sebagai pusat riset, pelatihan, dan mentoring usaha, hal yang perlu diperhatikan adalah Kolaborasi antar kampus Muhammadiyah (PTM) dan UMKM Muhammadiyah. Pengembangan riset terapan, digitalisasi bisnis, dan pemasaran digital. Program magang / KKN mahasiswa di UMKM Muhammadiyah.

Jumarodin juga mengingatkan terkait Media Muhammadiyah dan Jurnalispreneur sebagai kanal promosi, edukasi, dan literasi ekonomi umat. Adapun yang perlu diperhatikan: Peningkatan kapasitas konten kreatif ekonomi Islam. Pemetaan dan pemberitaan rutin UMKM unggulan PCM. Dan Media dakwah ekonomi yang menyentuh generasi muda (Gen Z).

Terakhir, dalam rapat juga muncul gagasan perlunya menjaga kemitraan ABCGFM (Akademisi, Businessmen, Community, Government, Financial, Media). Tujuannya agar menjadi strategi kolaboratif untuk mengakselerasi ekosistem ekonomi Muhammadiyah. Adapun yang perlu diperhatikan: Penguatan jejaring antar PCM, AUM, dan eksternal. Sinkronisasi program MEBP PDM dengan pemangku kepentingan lokal dan kolaborasi lintas sektor untuk pembiayaan dan pasar. (**)

By MUI PINBAS

PINBAS MUI DIY, pusat inkubasi bisnis syariah. Sebuah lembaga yang kegiatannya mendampingi pelaku usaha UMKM dan Koperasi syariah serta media preneur terutama di DIY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *