Kak Juma PINBAS: Saatnya berubah menuju Masjid makmur dan mandiri, harapan kita semua.

Masjid Makmur dan Mandiri Lewat Koperasi dan Holding UMKM Jamaah. Solusi Konkret untuk Modal, Pasar, Peran Pemerintah, Ekspor, dan Branding Produk UMKM Jamaah

Masjid Sebagai Pusat Pemberdayaan Ekonomi Umat

Di tengah tantangan ekonomi umat hari ini, masjid yang aktif dan produktif tidak lagi hanya menjadi tempat ibadah semata. Ia sudah harus siap menjadi pusat peradaban, dakwah, dan ekonomi syariah.
Masjid yang siap mengelola koperasi berbasis jamaah, membuka jalan menuju holding UMKM jamaah, dan ini merupakan solusi konkret atas beragam masalah ekonomi yang dihadapi pelaku usaha kecil jamaah masjid.

Sudah saatnya para takmir masjid tidak hanya memfokuskan perhatian pada pengumpulan zakat, infak, dan sedekah (ZISWAF), tapi juga memperhatikan nasib dan keberlangsungan usaha para jamaahnya. Ketika ekonomi jamaah dikuatkan, maka masjid pun akan tumbuh makin makmur dan mandiri.

✅ 1. Masalah Modal UMKM Jamaah Teratasi

Melalui koperasi masjid, akses modal usaha dapat menjadi lebih terjangkau dan syariah.
Solusi yang bisa ditempuh:

  • 🔹 Pengelolaan dana umat dalam skema produktif melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) bekerja sama dengan BAZNAS.
  • 🔹 Pengembangan wakaf uang produktif berbasis masjid.
  • 🔹 Penghubung pelaku UMKM dengan pembiayaan syariah dari BMT Mitra PINBAS MUI DIY.

Contoh konkret: Dana infak mingguan disalurkan dalam bentuk modal bergulir syariah dengan akad qardh atau mudharabah, dikelola koperasi masjid, dimonitor oleh takmir, dan didampingi oleh PINBAS MUI DIY.

✅ 2. Masalah Pasar Produk UMKM Jamaah Teratasi

Holding UMKM masjid menjadi offtaker (pasar pembeli utama) dan fasilitator distribusi produk jamaah, lewat:

  • 🔹 Toko Jamaah, Toko Masjid, atau Lapak Digital berbasis koperasi masjid.
  • 🔹 Pengajian dan shalat Jumat jadi ajang promosi dan transaksi halal.
  • 🔹 Event berkala seperti Pasar Jumat Berkah, Pasar Halal Ramadhan, dan Ngaji Sugih plus Bazar.

Produk UMKM dilabeli sebagai “Produk Berkah Masjid” atau “G2RT UMKM” yang menunjukkan nilai spiritual dan kualitasnya.

✅ 3. Sinergi Koperasi Masjid & Pemerintah

Kolaborasi multi-pihak sangat penting. Pemerintah tidak sekadar hadir sebagai regulator, namun menjadi pendamping aktif:

  • 🔹 Dinas Koperasi & UMKM memberi pelatihan manajemen dan legalitas koperasi masjid.
  • 🔹 Dinas Perdagangan bantu kurasi dan perluas pasar produk halal unggulan.
  • 🔹 Dinas Pariwisata mengintegrasikan koperasi masjid ke dalam ekosistem kampung wisata halal, menciptakan wisata belanja dan edukasi berbasis masjid.

Masjid-masjid yang punya produk UMKM unggulan dapat menjadi bagian dari branding wisata religi Kota Yogyakarta.

✅ 4. Ekspor dan Branding Lewat G2RT DIY

Melalui sinergi dengan program G2R Tetrapreneur (G2RT) DIY, produk UMKM jamaah bisa naik kelas:

  • 🔹 Dapat pendampingan ekspor dan penguatan mental pelaku usaha.
  • 🔹 Produk mendapatkan standarisasi G2RT, sertifikasi halal, dan branding lokal-global.
  • 🔹 Program Ngaji Sugih memperkuat sisi spiritual dan daya tahan mental pelaku usaha.

Dengan ini, produk jamaah masjid bisa menembus pasar ASEAN, Timur Tengah, hingga diaspora muslim dunia, dengan label khas: “Halal Produk G2RT UMKM – dari UMKM Masjid untuk Dunia.”

Kesimpulan: Masjid Makmur = Jamaah Mandiri

Masjid yang memakmurkan jamaahnya lewat koperasi dan holding UMKM, bukan hanya menumbuhkan ekonomi, tapi juga membangun ekosistem yang amanah, syariah, dan berkah.
Ekonomi berjamaah ini akan melahirkan masjid yang mandiri dari segi sosial dan keuangan.

Ayo Bergerak Bersama!

PINBAS MUI DIY bersama MUI Kota Yogyakarta dan mitra strategis ABCGFM (Akademisi, Business, Community, Government, Financial Institution, Media) siap mendampingi masjid-masjid se-Kota Yogya yang ingin:

✅ Membentuk Koperasi Jamaah Masjid
✅ Membangun Holding UMKM Masjid
✅ Menjadi bagian dari Ekosistem Ekonomi Syariah Masjid Mandiri

Saatnya berubah, bagaimana setiap jamah peduli pada kegiatan Takmir Masjid yang efektif dan terpadu untuk melayani tamu-tamu Allah dan memakmurkan masjid secara berkelanjutan, khususnya sejak Muharram 1447 H / 2025 M dan seterusnya. Bagaimana setiap peran dan fungsi masjid bisa jalan seperti sebagai Baitullah, Baitut Tarbiyah, Baitud Dakwah, Baitul Maal, Baitul Mu’ammalah, Baitusy Syiasah, Baitul Adat, dan Baitusy Syifa’.

✅ TUJUAN KOORDINASI KEGIATAN TAKMIR

  1. Memastikan semua peran fungsi masjid berjalan selaras dan berkesinambungan.
  2. Menjadikan masjid sebagai pusat pelayanan umat dari aspek ibadah hingga sosial ekonomi.
  3. Menyambut dan melayani setiap tamu Allah dengan akhlak terbaik dan program yang mencerahkan.
  4. Membangun sistem kolaborasi antar takmir, jamaah, dan mitra komunitas/UMKM/pendidikan.

✅ STRUKTUR KOORDINASI TAKMIR MASJID BERBASIS 8 BAIT

Tiap “BAIT” menjadi Divisi atau Bidang Pelayanan yang dikoordinasikan setiap bulan melalui rapat koordinasi rutin (rakor):

Fungsi (Bait)Deskripsi FungsiContoh Program NyataKoordinator/PJ
1. BaitullahFungsi utama: tempat ibadah dan suciShalat berjamaah, i’tikaf, tahajud berjamaah, dzikir malam JumatKetua Takmir
2. Baitut TarbiyahPusat pendidikan dan pembinaan umatTPQ, kajian kitab, tahsin, kelas parenting, pelatihan profesi IslamiSekretaris/Kepala Sekolah TPQ
3. Baitud DakwahMenyebarkan nilai Islam ke dalam masyarakatKultum harian, kajian tematik, safari dakwah, dakwah digitalDivisi Dakwah
4. Baitul MaalPusat pengelolaan zakat, infak, sedekah, wakafKotak infak digital, beasiswa dhuafa, wakaf tunai produktifBendahara Takmir + LAZ
5. Baitul Mu’ammalahAktivitas ekonomi umatKoperasi jamaah, bazar, kuliner halal, warung berkah, pelatihan UMKM, dllDivisi Ekonomi
6. Baitusy SyiasahFungsi advokasi, partisipasi umat dalam kebijakanForum musyawarah umat, advokasi sosial, pemilu damai, dllDivisi Sosial
7. Baitul Adat / Budaya IslamiPusat pelestarian adat/seni IslamiHadrah, festival Islami, batik syar’i, fashion, dllDivisi Seni dan Budaya
8. Baitusy Syifa’Pelayanan kesehatan lahir dan batinKlinik herbal, terapi ruqyah, senam sehat, konseling keluarga dllDivisi Kesehatan Islami

✅ ALUR KOORDINASI RUTIN

  1. Rapat Koordinasi Takmir Bulanan (setiap awal bulan Hijriah).
  2. Laporan Kegiatan dan Evaluasi per bidang.
  3. Rencana Program 1 Bulan ke Depan berbasis tema bulanan (misal: Muharram = Hijrah, Rabiul Awal = Maulid).
  4. Koordinasi Harian via Grup WA atau Aplikasi Takmir Digital.
  5. Mitra Kerja dan Sinergi Komunitas dilibatkan sesuai bidangnya (misal bidang muamalah gandeng UMKM halal, koperasi syariah, dll).

✅ CONTOH KALENDER PROGRAM MUHARRAM

Hari/TanggalKegiatanFungsi (Bait)
1 MuharramMuhasabah dan Hijrah Jama’iBaitud Dakwah
5 MuharramKajian Manajemen Diri IslamiBaitut Tarbiyah
10 MuharramSantunan Yatim dan DhuafaBaitul Maal
Jumat ke-2Bazar UMKM Jama’ahBaitul Muamalah
Sabtu ke-3Senam dan Gerakan TOGA dan Ma’tsurot pagi soreBaitusy Syifa’
Minggu ke-4Pentas Hadrah Anak TPQBaitul Adat

✅ CATATAN PENTING:

  • Setiap kegiatan harus berbasis pelayanan jamaah dan pembinaan akhlak.
  • Takmir harus punya buku agenda kegiatan, dokumentasi, dan database jamaah.
  • Lakukan Pelatihan Manajemen Takmir minimal setahun 1x.
  • Gunakan digitalisasi untuk absensi jamaah, info kegiatan, dan transparansi infaq.

Masjid bukan hanya tempat rukuk dan sujud, tapi tempat seluruh kehidupan umat ditata dengan berkah dan hikmah. Setiap program yang hidup dari masjid akan melahirkan umat yang hidup karena masjid.

By MUI PINBAS

PINBAS MUI DIY, pusat inkubasi bisnis syariah. Sebuah lembaga yang kegiatannya mendampingi pelaku usaha UMKM dan Koperasi syariah serta media preneur terutama di DIY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *