
Apt. Pramitha Esha Nirmala Dewi, M.Sc, Ph.D, sebagai narahubung kepada pemateri acara syawalan mengatakan bahwa Prodi PPA & Farmasi FKIK UMY akan mengadakan acara syawalan pada Ahad, 6 April 2025, jam 09.00 – 12.00, di Warunk Iciiik Iwiiir, di Jalan Pakem – Turi, Rt 01, Rw 15, Nepen, Candibinangun, Pakem, Sleman, DIY, dengan tema: Memaknai Silaturrahmi dalam Merawat dan Menjaga Persahabatan untuk Meningkatkan Kualitas Sikap Toleransi dan Pengertian. (Foto: Doc. Pribadi).
Yogyakarta, pinbasmui.com – Dalam rangka acara syawalan keluarga besar Prodi PPA & Farmasi UMY, Ust. Drs. Jumarodin, MM, Ketua PINBAS MUI DIY, (Pusat Inkubasi Bisnis Syariah), yang juga sebagai anggota LP UMKM PWM DIY, dijadwalkan sebagai pemateri kajian singkat tentang silaturrahmi di acara syawalan dan do’a nya.
Dalam kajian singkat dan ringan terkait tema syawalan keluarga besar Prodi PPA & Farmasi FKIK UMY itu akan disampaikan materi kajian terkait QS. An-Nisa Ayat 1 sesuai tema nya yaitu silaturrahmi.
يٰۤـاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوۡا رَبَّكُمُ الَّذِىۡ خَلَقَكُمۡ مِّنۡ نَّفۡسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنۡهَا زَوۡجَهَا وَبَثَّ مِنۡهُمَا رِجَالًا كَثِيۡرًا وَّنِسَآءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِىۡ تَسَآءَلُوۡنَ بِهٖ وَالۡاَرۡحَامَ ؕ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيۡكُمۡ رَقِيۡبًا
Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.
Dengan kajian singkat terkait ayat tentang silaturrahmi itu diharapkan dapat membantu dalam mencerahkan semua yang hadir tentang memaknai silaturrahmi dalam merawat dan menjaga persahabatan di lingkungan kerja kita, khususnya keluarga besar di lingkungan Farmasi UMY.
Sebagaimana kita ketahui, silaturrahmi/ komunikasi bukan hanya sekedar tradisi atau kewajiban, tetapi juga merupakan salah satu cara untuk mempererat hubungan, menciptakan keharmonisan, serta meningkatkan kinerja yang baik di antara sesama.

Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan tentang pentingnya silaturrahmi di antara kita, diantaranya sbb:
(1) Silaturrahmi antara dosen
Silaturrahmi antar dosen di Farmasi UMY sangatlah penting untuk menciptakan suasana kerja yang harmonis dan penuh semangat. Sebagai dosen, kita adalah teladan bagi mahasiswa sekaligus mitra belajar dan rekan antar sesama dosen.
Dengan menjaga hubungan baik antar sesama dosen, kita bisa saling berbagi ilmu, pengalaman, dan perspektif yang berharga. Ini akan memperkuat kerjasama dalam menyelesaikan berbagai tugas akademik dan penelitian yang tidak hanya bermanfaat bagi diri kita, tetapi juga bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan kualitas pendidikan di Farmasi UMY yang APIK (adaptif, proaktif, inovatif, kolaboratif).
(2) Silaturrahmi antara dosen dan karyawan
Hubungan antara dosen dan karyawan sangatlah penting dalam menjaga kelancaran administrasi dan operasional di Farmasi UMY. Silaturrahmi yang terjalin dengan baik antara dosen dan karyawan akan menciptakan rasa saling menghargai dan saling mendukung. Dosen dapat lebih mudah dalam melaksanakan kegiatan akademik, dan karyawan pun merasa dihargai atas kontribusinya dalam melayani/ mendampingi mahasiswa. Dengan saling mendukung, kita dapat menciptakan suasana kerja yang produktif dan harmonis di lingkungan Farmasi UMY.
(3) Silaturrahmi antar karyawan
Tidak hanya antara dosen dan dosen, atau dosen dan karyawan, hubungan antar karyawan juga sangat berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan. Karyawan yang saling berkomunikasi dengan baik, saling mendukung, dan menjaga rasa kebersamaan akan lebih mudah dalam menyelesaikan tugas-tugas sehari-hari. Tentu saja, jika hubungan antar karyawan harmonis, lingkungan kerja akan lebih menyenangkan dan produktif (berkah, bikin tenang, adem, ayem, Ziyadatul Khoir, dukung kebaikan kita bersama)
(4) Silaturrahmi bersama keluarga besar FKM UMY
Keluarga besar Farmasi UMY bukan hanya terdiri dari dosen dan karyawan, tetapi juga mahasiswa dan alumni serta keluarga dari dosen/ karyawan/ mhsw/ alumni yang merupakan bagian penting dalam ekosistem pendidikan kita. Oleh karena itu, mempererat silaturrahmi dengan seluruh anggota keluarga besar Farmasi ini akan memperkuat rasa kebersamaan, saling pengertian, dan kerja sama yang lebih baik. Keberhasilan Farmasi UMY bukan hanya bergantung pada satu pihak, tetapi pada sinergi antara semua elemen yang ada di dalamnya. Contoh: Kenapa dulu ada spidol UMY diproduksi dan disedekahkan ke tamu UMY dan SDM, SMPM, SMAM?
(5) Meningkatkan toleransi dan pengertian pribadi dosen dan karyawan PTM yang Berkemajuan
Dalam menjaga keharmonisan dan kinerja yang semakin baik, penting untuk kita saling memahami perbedaan yang ada, baik perbedaan dalam pemikiran, karakter, latar belakang, maupun cara kerja. Silaturrahmi yang baik akan meningkatkan toleransi di antara kita, membantu kita mengatasi perbedaan, dan mendorong terciptanya suasana saling menghargai dan menghormati.
Dengan demikian, kita bisa lebih fokus dalam meningkatkan kualitas pekerjaan dan membangun PTM yang berkemajuan lewat setiap agenda di Farmasi UMY termasuk saat agenda silaturrahmi.
Semoga dengan menjaga silaturrahmi ini, kita semua dapat terus bekerja sama dengan baik, mengatasi tantangan bersama, serta mencapai tujuan bersama untuk kemajuan Farmasi UMY dan dunia pendidikan secara keseluruhan.
Harapan,
Marilah kita selalu menjaga silaturrahmi di lingkungan kerja kita, baik dengan sesama dosen, dengan karyawan, maupun dengan keluarga besar Farmasi UMY. Semoga hubungan kita senantiasa penuh berkah, membawa kebaikan, dan mendatangkan kemajuan dalam segala hal. Semoga Allah senantiasa memberkahi usaha kita semua. Aamiin.
Terakhir sebelum ditutup dengan doa, berikut adalah beberapa ayat Al-Qur’an yang dapat dijadikan rujukan terkait dengan silaturrahmi dan toleransi, yang dapat menjadi referensi untuk menjaga hubungan baik antar dosen, karyawan, dan keluarga besar Farmasi UMY:
- Silaturrahmi (Memelihara Hubungan yang Baik)
Allah berfirman dalam Surat An-Nisa’ (4:1):
“Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kalian dari diri yang satu dan menciptakan darinya pasangannya, dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kalian saling meminta, dan (peliharalah) hubungan silaturrahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kalian.”
Ayat ini mengingatkan kita untuk menjaga silaturrahmi karena Allah yang telah menciptakan kita dari satu jiwa. Hubungan yang baik antar sesama, baik dosen, karyawan, atau anggota keluarga besar FKM UMY, merupakan perintah Allah untuk saling mendukung dan menjaga hubungan harmonis.
- Toleransi (Saling Menghargai Perbedaan)
Allah berfirman dalam Surat Al-Hujurat (49:13):
“Wahai umat manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kalian dari laki-laki dan perempuan, dan Kami jadikan kalian bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar kalian saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah orang yang paling takwa di antara kalian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti.”
Ayat ini mengajarkan tentang pentingnya toleransi dan saling mengenal di antara kita, meskipun kita berasal dari latar belakang yang berbeda. Dalam konteks FKM UMY, hal ini mengingatkan kita untuk saling menghargai dan memahami perbedaan, baik dalam latar belakang, pemikiran, atau pandangan, guna menciptakan suasana yang harmonis.
- Menjaga Persatuan dan Kerjasama
Allah berfirman dalam Surat Al-Imran (3:103):
“Dan berpegang teguhlah kamu semua kepada tali (Agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai. Dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah menyatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi saudara. Dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu darinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapatkan petunjuk.”
Ayat ini menekankan pentingnya persatuan dan kerjasama, serta menjaga hati agar tetap bersatu dalam menghadapi berbagai tantangan. Dalam konteks FKM UMY, ini mengingatkan kita untuk senantiasa bekerja sama sebagai satu tim, meskipun terkadang ada perbedaan pendapat atau latar belakang.
- Memaafkan dan Menghindari Permusuhan
Allah berfirman dalam Surat Al-A’raf (7:199):
“Jadilah pemaaf dan suruhlah orang berbuat baik, serta jauhilah orang-orang yang bodoh.”
Ayat ini mengajarkan kita untuk selalu memaafkan dan menghindari perselisihan. Dalam lingkungan kampus, kita mungkin dihadapkan pada perbedaan pendapat atau konflik kecil, namun dengan sikap pemaaf dan menghindari permusuhan, kita dapat menjaga suasana kerja yang positif dan produktif.
Dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam ayat-ayat tersebut, harapannya, kita dapat membangun lingkungan kerja yang penuh toleransi, saling menghargai, dan selalu menjaga hubungan baik antar dosen, karyawan, dan keluarga besar Farmasi UMY. Semoga. Aamiin.
Untuk menutup kajian silaturrahmi syawalan kali ini, mari kita baca juga makna QS Ali Imron: 133 – 134 sbb:
Dalam Surat Ali Imran ayat 133—134, dijelaskan tentang tiga ciri yang dimiliki oleh orang-orang yang bertakwa terutama sehabis jalankan rangkaian ibadah di bulan Ramadhan dan masuk di bulan syawal. Allah Ta’ala berfirman :
وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ
“Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Rabbmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,”
الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكَاظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ
“(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.”
Dalam kitab tafsir Imam Al-Baghawi yang berjudul Ma ‘alimut Tanzil, beliau menjelaskan ayat ini dimulai dengan kata wa saari‘uu yang merupakan fi’il amri (kata perintah) yang artinya bersegeralah kalian. Bersegera dalam hal ini yaitu kepada kebaikan. Sebab, sebagaimana sama-sama kita ketahui bahwa sebaik-baik kebaikan adalah yang disegerakan. Adapun dalam ayat ini kita diminta untuk bersegera kepada maghfirah Allah subhanahu wata ‘ala. Apa maksudnya? para ulama menyebut bahwa kata “maghfirah” dalam ayat di atas ada yang bermakna taubat, jihad, melaksanakan kewajiban dinul Islam, salat, jihad, dan masuk agama Islam. Semua hal ini mendatangkan ampunan Allah subhanahu wata ‘ala. Ayat ini dilanjutkan dengan kata “jannatin” yang berarti surga. Sebutan untuk tempat dambaan setiap insan yang beriman. Tempat berlimpah kenikmatan yang hampir tidak pernah terlihat oleh mata dan tidak pernah terdengar oleh telinga dan juga tidak pernah terbetik dalam hati. “Namun, yang tak kalah menarik adalah penggunaan kata “ardh” setelahnya. Orang Arab menyebut kata lebar itu dengan sebutan ardhun. Kenapa disebut ‘lebar’? Padahal kalau kita lihat sehari-hari kalau kita mengukur jalan misalkan yang biasa terbayang adalah panjangnya bukan lebarnya, padahal sejatinya lebar jalan pasti lebih kecil volumenya dibandingkan panjangnya. Maksud penggunaan kata ‘ardh pada al-Quran surat Ali Imran ayat 133 tersebut agar terbesit dalam benak para hamba-Nya betapa luasnya surga yang lebarnya saja seperti langit dan bumi. Surga selebar itu Allah peruntukkan bagi para hamba-Nya yang bertakwa .
Siapakah mereka orang-orang yang bertakwa itu? Tiga Ciri Orang Bertakwa (1). Senantiasa Berinfak di Jalan Allah. Al-Quran surat Ali Imran ayat 134. Yaitu mereka yang memiliki tiga sifat utama. Senantiasa berinfak di jalan Allah subhanahu wata ‘ala dalam keadaan lapang atau pun sempit. Apalagi berinfak di bulan Ramadan ini. Bulan Ramadan sudah jelas lebih besar dan berlipat ganda pahala dan ganjarannya. Sebab, di antara tiga amalan utama di bulan Ramadan salah satunya adalah berinfak atau bersedekah. Jadi, ciri pertama orang bertakwa yang akan mendapatkan maghfirah dan akan mendapatkan surga yang luasnya seperti langit dan bumi yaitu orang-orang yang gemar membela jalan hartanya di jalan Allah subhanahu wata ‘ala. Baik dalam kondisi susah maupun mudah. (2). Bisa Menahan Emosi atau Marah. Ciri yang kedua adalah orang-orang yang bisa menahan emosi atau amarahnya. Saking bahayanya tidak bisa mengendalikan rasa amarah, orang Arab menyebutnya dengan al-ghadhabu ra`su kulli khatiiatin, yang artinya: marah adalah sumber segala keburukan. Namun, bagi siapa saja yang mampu menahan amarahnya maka dijamin baginya banyak kebaikan. Salah satunya sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ دَعَاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى رُءُوسِ الْخَلَائِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ اللَّهُ مِنْ الْحُورِ الْعِينِ مَا شَاءَ
“Barang siapa yang mampu menahan atau mengendalikan rasa marahnya, padahal ia mampu melampiaskannya, namun ia tahan dan ia kendalikan, maka Allah ‘azza wajalla akan panggil ia dengan panggilan kehormatan nanti di akhirat di depan khalayak umum dan diberi kebebasan untuk memilih siapa saja yang ingin ia jadikan pasangan dari para bidadari surga.” (HR. At-Tirmidzi no. 2021, 2491; Abu Dawud no. 4777; Ibnu Majah no. 4186; Ahmad no. 15210)
Salah satu cara yang diajarkan oleh baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk mengendalikan rasa marah, yaitu apabila seseorang marah sedang dia dalam kondisi berdiri, hendaklah ia duduk; jika tetap marah, hendaklah ia berbaring; jika tetap marah, hendaklah ia berwudhu; dan jika tetap marah juga, hendaklah ia shalat. Kenapa harus dengan wudhu? Sebab, marah itu bagian dari setan dan setan itu tercipta dari api, dan api hanya bisa dipadamkan dengan air sebagaimana petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan hampir semua kejahatan yang terjadi yang sampai bisa melukai orang lain atau menzalimi bahkan menghilangkan nyawa orang lain itu pangkal masalahnya adalah tidak bisa menahan rasa marah. (3). Mudah Memaafkan. Sifat ketiga orang bertakwa yang akan mendapatkan maghfirah dan masuk ke surga Allah subhanahu wata ‘ala adalah orang yang mau memaafkan orang lain.
Marilah kita mencontoh orang-orang saleh terdahulu yang mudah memaafkan kesalahan sesama. Nabi Yusuf ‘alaihissalam semasa kecil dimusuhi oleh saudara-saudaranya. Hingga mereka berhasil memisahkan Yusuf kecil dari Ya’qub ‘alaihissalam, ayahandanya tercinta, selama hampir empat puluh tahun lamanya. Dibuang di sumur, dijadikan budak, dijual dengan harga yang murah, beliau rasakan. Namun, apa yang terjadi? Setelah Allah mengangkat Nabi Yusuf menjadi Nabi, setelah Allah membebaskannya dari perbudakan, menjadikannya bendaharawan Al-Aziz, Raja Mesir. Setelah Mesir berada di bawah kekuasaannya, dan saudara-saudaranya yang dahulu berniat membunuhnya datang memohon belas kasihan. Di saat Nabi Yusuf berkuasa atas mereka, apa yang beliau katakan?
قَالَ لَا تَثْرِيْبَ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَۗ يَغْفِرُ اللّٰهُ لَكُمْ ۖوَهُوَ اَرْحَمُ الرّٰحِمِيْنَ
“Dia (Yusuf) berkata, “Pada hari ini tidak ada cercaan terhadap kalian, mudah-mudahan Allah mengampuni kalian. Dan Dia Maha Penyayang di antara para penyayang.” (QS. Yusuf: 92) Sebelum saudara-saudaranya meminta maaf, beliau sudah memaafkan. Bahkan memohonkan agar Allah mengampuni mereka. Inilah contoh sifat mudah memaafkan yang sesungguhnya. Demikianlah tiga ciri orang bertakwa sebagaimana yang tercantum dalam Surat Ali Imran ayat 133 dan 134.

Doa oleh Ust. Drs. Jumarodin, MM, Ketua PINBAS MUI DIY
(1)Ya Allah, dikesempatan ini, kami keluarga besar prodi PPA & Farmasi FKIK UMY berkumpul ditempat ini memohon kepadaMu dengan hati yang tulus ikhlas. (2)Ya Allah, Segala puji hanya milikMu, Tuhan seluruh alam jagad alam raya ini. (3)Ya Allah, doa shalawat dan salam selalu kami haturkan kepadaMu, semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya yang setia. (4)Ya Allah, hanya kepadaMu kami menyembah, dan hanya kepadaMu kami mohon pertolongan. (5)Ya Allah karuniakan rahmat, taufiq dan hidayahMu kepada kami, keluarga besar Prodi PPA & Farmasi UMY yang hadir pada kesempatan ini. Sembuhkan dari kami jika ada yang sedang sakit hatinya, sakit akal fikirannya, sakit mental emosinya, dan sakit fisiknya. (6)Ya Allah, Tolong dan lindungi kami semua, dalam melaksanakan tugas kami setiap hari baik di lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan tempat kerja dan lingkungan tempat ibadah kami, serta lingkungan berbangsa dan bernegara kami. (7)Ya Allah setelah ramadhan tahun ini jadikan kami semua iedul fitri, kembali suci setiap hari, kembali semangat mengamalkan ajaran islam seperti saat ramadhan di sebelas bulan setelah ramadhan ini, sebab kami tidak tahu kapan mati kami, sehingga kami mohon kepadaMu agar kami mampu kembali kepadaMu dalam keadaan suci, iedul fitri setiap hari, ya Allah, ya Rahman, ya Rahiim. Aamiin. Taqabbalallahu minnaa waminkum. Taqobbal yaa kariim. Aamiin.