Container

Drs. Jumarodin, MM, Ketua PINBAS MUI DIY, Pusat Inkubasi Bisnis Syariah, dan Anggota Komisi Ekonomi MUI DIY

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya hingga akhir zaman.

Jama’ah yang dirahmati Allah, Puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga memiliki tingkatan sesuai dengan pemahaman dan kesungguhan seseorang dalam menjalankannya. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya’ Ulumuddin membagi puasa ke dalam tiga tingkatan utama:

1. Puasa Orang Awam (Shaum al-‘Umum)

Ini adalah tingkatan puasa yang dijalankan oleh kebanyakan orang. Ciri-cirinya adalah:
✅ Menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
✅ Menghindari hal-hal yang membatalkan puasa secara fisik.
✅ Namun, masih sering lalai dalam menjaga lisan, pandangan, dan hati dari hal-hal yang tidak bermanfaat.

Contoh:
Seorang yang berpuasa tetapi masih bergunjing, berkata kasar, atau bermalas-malasan dalam ibadah, puasanya sah tetapi belum mencapai kesempurnaan. Rasulullah SAW bersabda:

“Betapa banyak orang yang berpuasa, tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya selain rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah)

Maka, jangan sampai kita hanya berpuasa secara fisik, tetapi tidak menjaga amalan hati dan perilaku kita.

2. Puasa Orang Khusus (Shaum al-Khusus)

Tingkatan ini lebih tinggi daripada puasa orang awam. Selain menahan diri dari makan dan minum, orang yang berada di tingkatan ini juga menjaga seluruh anggota tubuh dari perbuatan dosa, seperti:
✅ Menjaga lisan dari ghibah, fitnah, dan ucapan sia-sia.
✅ Menjaga mata dari melihat hal-hal yang haram.
✅ Menjaga telinga dari mendengar perkataan yang tidak bermanfaat.
✅ Menjaga hati dari pikiran buruk, iri hati, dan dendam.
✅ Mengisi waktu dengan ibadah dan amal saleh, seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, dan bersedekah.

Contoh:
Orang yang berpuasa di level ini tidak hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga selalu menjaga dirinya agar tetap dalam keadaan taat kepada Allah SWT.

3. Puasa Orang Khususul Khusus (Shaum Khususil Khusus)

Ini adalah tingkatan puasa yang paling tinggi, yang dilakukan oleh para nabi, wali, dan orang-orang saleh yang benar-benar dekat dengan Allah. Puasa mereka tidak hanya menahan diri dari makan, minum, dan menjaga anggota tubuh dari maksiat, tetapi juga:
Menjaga hati dan pikiran dari segala hal selain Allah SWT.
Fokus penuh dalam ibadah, merasa selalu dalam pengawasan Allah.
Tidak terpengaruh oleh dunia, hanya mencari ridha Allah semata.
Merasakan nikmat beribadah lebih daripada kenikmatan duniawi.

Contoh:
Para ulama besar seperti Imam Al-Ghazali, Imam Al-Nawawi, dan para sufi menjalani puasa dengan penuh ketakwaan. Mereka tidak hanya menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, tetapi hati dan pikirannya selalu tertuju kepada Allah SWT.

Kesimpulan dan Motivasi

Hadirin yang dirahmati Allah,
Setiap orang berada pada tingkatan yang berbeda dalam berpuasa. Namun, kita harus selalu berusaha meningkatkan kualitas puasa kita. Mari kita evaluasi diri:

❓ Apakah puasa kita masih sebatas menahan lapar dan haus?
❓ Apakah kita sudah berusaha menjaga lisan, mata, dan hati?
❓ Apakah kita sudah mencapai tingkatan puasa yang lebih tinggi?

Tujuan utama puasa adalah mencapai derajat takwa sebagaimana firman Allah:

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)

Semoga kita bisa meningkatkan kualitas puasa kita, dari puasa orang awam, naik ke puasa orang khusus, hingga mencapai puasa orang khususul khusus. Aamiin. Wallahu a’lam bishowab.

By MUI PINBAS

PINBAS MUI DIY, pusat inkubasi bisnis syariah. Sebuah lembaga yang kegiatannya mendampingi pelaku usaha UMKM dan Koperasi syariah serta media preneur terutama di DIY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *